Training Behavior Based Safety
Banyak perusahaan yang sudah lama menjalankan program K3, namun angka kecelakaan kerja masih tinggi dan terus meningkat. Angka statistik kecelakaan kerja tidak dapat ditekan hingga mencapai nihil kecelakaan “zero accident”. Bahkan, hampir semua karyawan merasakan bahwa, K3 menghambat jalannya mata rantai produksi. Para manajer dan supervisor percaya bahwa Program K3 tidak mempunyai nilai tambah bagi dirinya maupun perusahaan. Mental melakukan tugas apa adanya “check box mentality” sering muncul di perusahaan.
Program Training Behavior Based Safety ini sengaja diolah dan dikemas untuk diberikan kepada perusahaan tertentu yang mau menumbuhkan benih kultur K3 (safety culture) di perusahaan tersebut. Program ini akan dikelola oleh para pimpinan perusahaan, semua manajer dan supervisor dari perusahaan tersebut. Agar mereka cakap dan handal untuk mengelolanya, maka perlu adanya suatu pelatihan yang dikemas khusus untuk memenuhi kultur K3 yang diinginkan. Pada saat training Behavior Based Safety nanti, mereka akan dibekali teknik metode baru untuk melakukan percakapan yang berkualitas tentang K3. Metode baru ini, sangat dikenal di banyak industri maju yang sudah mencapai nihil kecelakaan kerja, dengan pendekatan iklim K3 yang kondusif.
Tujuan Training
Training Behavior Based Safety dimaksudkan untuk memahami dan mengaplikasikan konsep BBS dalam perusahaan, manfaat serta strategi penerapannya.
Materi Training
Principles of Behavioral Safety |
Communication Skill |
Behavioral Analysis |
Coaching Skill |
Development of Critical Behavioral Checklist |
Statistical Analysis of Observation Data |
Observation Methodology |
Behavior Based Safety Process Implementation Models |
Siapa yang harus mengikuti training ini?
- HSE Manager, HSE Advisor, HSE Supervisor
- Anggota P2K3, HRD/Training Manager
- Semua yang terkait dengan pengembangan K3 diperusahaan